Avril - When You're Gone

Senin, 16 Desember 2013

Rasaku,

                   Sejak dia pergi, kamu selalu disini. Menghiburku atau sekedar menyapaku. Meluangkan setiap waktumu, untuk aku yang (mungkin) tak begitu penting untukmu. Hai, apa benar aku tak penting untukmu? Tapi, mengapa kamu begitu memperhatikanku? Ah, entah.

                   Aku sempat terjerat pada semua sikapmu padaku. Bahkan aku sempat berfikir, bagaimana jika kamu menggantikannya di hidupku? Namun, kamu belum mampu meluluhkan hatiku sepertinya. Tidak seperti dia. Iya, dia yang dulu kedamba, dia yang dulu kupuja, yang ternyata membuatku semakin tersiksa. Kenangan tentangnya masih terngiang di kepala. Belum lumpuh seutuhnya.

                  Kamu selalu membuatku berusaha melupakannya. Dengan semua kasih sayangmu, dengan seluruh perhatianmu. Aku suka kamu yang memperlakukanku layaknya wanita sempurna. Tapi masih saja, dia dan masa laluku tak gampang terkelupas meski dihempas kenangan sepat.

        Jadi, aku pun juga tak tahu. Rasaku denganmu apa bisa disebut cinta atau hanya rasa nyaman semata?

Ah, kamu!

                    Apa ini salahku, mencintaimu meski itu menyiksaku? Saat itu tanggal jadi kita, tapi nyatanya kau lupa. Saat itu ulang tahunku, tapi faktanya kau tak peduli itu. Haruskah aku mengingatkanmu bahwa aku rindu? Kapan kau peka dengan rasaku?

               Hai, aku kekasih mu! Orang yang (sangat) perlu perhatianmu. (sangat) perlu kasih sayangmu. Bukan malah tak kau hiraukan, bahkan kau telantarkan. Tapi, bodohnya aku. Tetap merindukanmu, tetap mencintaimu. Meski ku tahu sifatmu begitu. Sampai akhirnya, aku sadar. Inilah saatnya kita bubar. Tak ada yang perlu disesali, tak ada yang perlu ditangisi. Kau sendiri, aku sendiri. Mungkin ini lebih baik :')

                  Tapi, tunggu! ada apa dengan kamu? diam seribu bahasa ketika aku ingin tak lagi bersama. Lalu, kau genggam erat tanganku dan kau bisikkan di telingaku, "Aku tak mungkin tinggalkan dirimu, karena aku tahu kau masih mencintaiku."

                   Aku hanya menatap nanar matamu. Memastikan tak ada kemunafikan di raut wajahmu. Benar. Aku memang masih ingin denganmu. Berdua. Indah. Bahagia. Tapi aku tak ingin terluka untuk kali kedua. Aku percaya kamu. Sifat burukmu. Juga cintamu. Semua akan melebur jadi satu. Kau buang begitu. Lalu kita kembali saling merindu. Kembali saling menyatu :')))))

Jumat, 13 Desember 2013

Rindu

Selamat pagi, Rindu :)
Bagaimana kini tanpa aku?
Lebih sengsara, atau jauh bahagia?
Sepertinya kita berbeda.
Aku masih terpuruk tanpamu.

                  Tak ada lagi yang memberi perhatian manis.
                  Yang tersisa hanya kenangan tragis.
                  Dan sebuah kegalauan sadis.

Sendu. Kita tak seperti dulu.
Rindu. Bayangmu tak dapat sirna dari ingatanku.
Begitu juga dengan tawa renyahmu.

                  Bisakah kita kembali ke masa silam?
                  Saat semesta belum sepenuhnya kelam.
                  Saat aku masih milikmu.
                  Dan kamu masih bersamaku.

Rindu.
Apa rasamu sama sepertiku?
Kuharap begitu :')