Sejak dia pergi, kamu selalu disini. Menghiburku atau sekedar menyapaku. Meluangkan setiap waktumu, untuk aku yang (mungkin) tak begitu penting untukmu. Hai, apa benar aku tak penting untukmu? Tapi, mengapa kamu begitu memperhatikanku? Ah, entah.
Aku sempat terjerat pada semua sikapmu padaku. Bahkan aku sempat berfikir, bagaimana jika kamu menggantikannya di hidupku? Namun, kamu belum mampu meluluhkan hatiku sepertinya. Tidak seperti dia. Iya, dia yang dulu kedamba, dia yang dulu kupuja, yang ternyata membuatku semakin tersiksa. Kenangan tentangnya masih terngiang di kepala. Belum lumpuh seutuhnya.
Kamu selalu membuatku berusaha melupakannya. Dengan semua kasih sayangmu, dengan seluruh perhatianmu. Aku suka kamu yang memperlakukanku layaknya wanita sempurna. Tapi masih saja, dia dan masa laluku tak gampang terkelupas meski dihempas kenangan sepat.
Jadi, aku pun juga tak tahu. Rasaku denganmu apa bisa disebut cinta atau hanya rasa nyaman semata?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar