Tak saling sapa sebelumnya
Hanya mata penuh tanda tanya
Siapakah dia, siapa mereka?
Dalam sebuah ruang kita diam seribu bahasa
Sampai uluran tangan,
dan seutas senyum yang jadi awalan
Kita saudara. Kita sama
Meski paras berbeda
Hati kita tetap satu jua
Jerit, tangis, canda
bahkan tawa
Telah kita lalui bersama
Marah, benci, bahkan adu
mulut,
kadang ada di dalamnya
Tapi itu tak membuat
kita pecah
Kata ‘maaf’ tak sungkan
kita ucap
Meski harus lewat
sekotak ultra,
bahkan milkita
semata
Disana banyak cerita
Disana banyak ceria
Disana banyak cinta
Aku tak rela
semuanya hilang, sirna, punah
Aku ingin selamanya
bersama
Dengan mereka yang
kini berubah menjadi kita
Merangkai kisah menjadi
lebih sempura
Terima kasih, untuk
Tuhan Yang Maha Sempurna
Mempertemukan aku dengan
mereka
Yang awalnya tak saling
sapa,
Namun akhirnya saling
cinta
Laili Faristin Sukma
Selamat datang di blog saya ;)
Jumat, 09 Mei 2014
Kamis, 23 Januari 2014
Persis!
Ya! Di tempat ini.
Aku berdiam seorang diri.
Saat hati sedang tak ada yang mengisi.
Tiba-tiba sosokmu datang,
dan kuharap kau tak lagi menghilang.
Hai, mas tampan ;)
Namamu masih jelas kusimpan,
dan tertata rapi di pikiran.
Haha. Kau tahu?
Ketika kau sekedar lewat di depanku.
Sorot mataku masih saja tertuju padamu.
Hidungmu, matamu, apalagi senyummu.
Persis!
Tak ada yang berbeda,
tak ada yang berubah,
malah semakin indah.
Tapi apa boleh buat,
aku tak berhak menatapmu lebih dekat.
Yang kumampu,
hanya mengagumimu dari jauh.
Dan berharap kau tahu,
bahwa rasaku masih seperti yang dulu :')))
Rabu, 01 Januari 2014
Saya. Bukan mereka :)
Mereka tak sepenuhnya tahu hidup saya
Tapi mereka selalu mengomentari saya
Mereka tak pernah tahu rasanya menjadi saya
Tapi mereka tetap mencampuri hidup saya
Apa saya akan menunduk?
Atau saya akan melontarkan umpatan?
Tidak! Saya akan tersenyum.
Kemudian mengatakan,
"Sepertinya hidup mereka tidak lebih baik daripada saya. Sehingga mereka selalu memperhatikan saya, dan hidup saya. Saya berterimakasih akan hal itu. Karena mereka, saya tahu betapa uniknya hidup saya selama ini :)"
Sekali lagi,
Saya adalah saya
Hidup saya adalah cara saya
Bukan,
Saya adalah komentar mereka
Hidup saya adalah urusan mereka
Salah!
Saling bercermin
Koreksi sikap, hati, sekaligus kelakuan
Indah, kan?
Aku, kamu, dan kekasihmu!
Atas nama cinta aku rela memendam asa
Lebih lebih kepadanya
Iya, dia yang membuatku terbang ke angkasa
Faktanya dia juga mampu membuatku lupa segalanya
Yang selalu kucinta, tanpa sepengetahuannya
Ada secerca rasa yang sukar dikata
Meski kini kutahu kau telah jadi miliknya
Aku tak peduli itu semua
Untuk apa aku menghiraukannya
Lebih baik aku jalani apa adanya
Ikatan cintamu dengannya bukan penghalang kita, kan?
Di antara kamu dan dia masih ada aku
Ingat! aku yang diam-diam kau rindu
Namun tak pernah kau jelaskan siapa aku di matamu
Ah, bodohnya aku yang mengharap meski dalam status yang abu-abu
Inikah namanya cinta?
Sampai kapan aku selalu kau nomorduakan?
Yang tak kau hiraukan saat kau sedang bersamanya
Karena kamu, aku masih disini menunggu
Hanya kamu yang saat ini kurindu
Andai kamu mengerti rasanya jadi aku
Resah menunggumu menghubungiku
Ini demi kamu!
Meski kutahu kau takkan mungkin meninggalkannya
Aku terus disini menunggumu, meski kau sedang bersama kekasihmu.kuharap kau tahu :")
Lebih lebih kepadanya
Iya, dia yang membuatku terbang ke angkasa
Faktanya dia juga mampu membuatku lupa segalanya
Yang selalu kucinta, tanpa sepengetahuannya
Ada secerca rasa yang sukar dikata
Meski kini kutahu kau telah jadi miliknya
Aku tak peduli itu semua
Untuk apa aku menghiraukannya
Lebih baik aku jalani apa adanya
Ikatan cintamu dengannya bukan penghalang kita, kan?
Di antara kamu dan dia masih ada aku
Ingat! aku yang diam-diam kau rindu
Namun tak pernah kau jelaskan siapa aku di matamu
Ah, bodohnya aku yang mengharap meski dalam status yang abu-abu
Inikah namanya cinta?
Sampai kapan aku selalu kau nomorduakan?
Yang tak kau hiraukan saat kau sedang bersamanya
Karena kamu, aku masih disini menunggu
Hanya kamu yang saat ini kurindu
Andai kamu mengerti rasanya jadi aku
Resah menunggumu menghubungiku
Ini demi kamu!
Meski kutahu kau takkan mungkin meninggalkannya
Aku terus disini menunggumu, meski kau sedang bersama kekasihmu.kuharap kau tahu :")
Senin, 16 Desember 2013
Rasaku,
Sejak dia pergi, kamu selalu disini. Menghiburku atau sekedar menyapaku. Meluangkan setiap waktumu, untuk aku yang (mungkin) tak begitu penting untukmu. Hai, apa benar aku tak penting untukmu? Tapi, mengapa kamu begitu memperhatikanku? Ah, entah.
Aku sempat terjerat pada semua sikapmu padaku. Bahkan aku sempat berfikir, bagaimana jika kamu menggantikannya di hidupku? Namun, kamu belum mampu meluluhkan hatiku sepertinya. Tidak seperti dia. Iya, dia yang dulu kedamba, dia yang dulu kupuja, yang ternyata membuatku semakin tersiksa. Kenangan tentangnya masih terngiang di kepala. Belum lumpuh seutuhnya.
Kamu selalu membuatku berusaha melupakannya. Dengan semua kasih sayangmu, dengan seluruh perhatianmu. Aku suka kamu yang memperlakukanku layaknya wanita sempurna. Tapi masih saja, dia dan masa laluku tak gampang terkelupas meski dihempas kenangan sepat.
Jadi, aku pun juga tak tahu. Rasaku denganmu apa bisa disebut cinta atau hanya rasa nyaman semata?
Ah, kamu!
Apa ini salahku, mencintaimu meski itu menyiksaku? Saat itu tanggal jadi kita, tapi nyatanya kau lupa. Saat itu ulang tahunku, tapi faktanya kau tak peduli itu. Haruskah aku mengingatkanmu bahwa aku rindu? Kapan kau peka dengan rasaku?
Hai, aku kekasih mu! Orang yang (sangat) perlu perhatianmu. (sangat) perlu kasih sayangmu. Bukan malah tak kau hiraukan, bahkan kau telantarkan. Tapi, bodohnya aku. Tetap merindukanmu, tetap mencintaimu. Meski ku tahu sifatmu begitu. Sampai akhirnya, aku sadar. Inilah saatnya kita bubar. Tak ada yang perlu disesali, tak ada yang perlu ditangisi. Kau sendiri, aku sendiri. Mungkin ini lebih baik :')
Tapi, tunggu! ada apa dengan kamu? diam seribu bahasa ketika aku ingin tak lagi bersama. Lalu, kau genggam erat tanganku dan kau bisikkan di telingaku, "Aku tak mungkin tinggalkan dirimu, karena aku tahu kau masih mencintaiku."
Aku hanya menatap nanar matamu. Memastikan tak ada kemunafikan di raut wajahmu. Benar. Aku memang masih ingin denganmu. Berdua. Indah. Bahagia. Tapi aku tak ingin terluka untuk kali kedua. Aku percaya kamu. Sifat burukmu. Juga cintamu. Semua akan melebur jadi satu. Kau buang begitu. Lalu kita kembali saling merindu. Kembali saling menyatu :')))))
Jumat, 13 Desember 2013
Rindu
Selamat pagi, Rindu :)
Bagaimana kini tanpa aku?
Lebih sengsara, atau jauh bahagia?
Sepertinya kita berbeda.
Aku masih terpuruk tanpamu.
Bagaimana kini tanpa aku?
Lebih sengsara, atau jauh bahagia?
Sepertinya kita berbeda.
Aku masih terpuruk tanpamu.
Tak ada lagi yang memberi perhatian manis.
Yang tersisa hanya kenangan tragis.
Dan sebuah kegalauan sadis.
Sendu. Kita tak seperti dulu.
Rindu. Bayangmu tak dapat sirna dari ingatanku.
Begitu juga dengan tawa renyahmu.
Bisakah kita kembali ke masa silam?
Saat semesta belum sepenuhnya kelam.
Saat aku masih milikmu.
Dan kamu masih bersamaku.
Rindu.
Apa rasamu sama sepertiku?
Kuharap begitu :')
Langganan:
Postingan (Atom)